IIUN bertujuan untuk mengukur tingkat kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional. IIUN ini mulai diterapkan pada tahun 2015 untuk membangun dan menetapkan kejujuran di sekolah sebagai bagian mendasar dari pendidikan karakter.
Tahun
2015, terdapat tiga propinsi yang telah berhasil meraih IIUN tertinggi untuk
jenjang SMP / sederajat, yaitu:
Ø DKI Jakarta,
Ø D.I. Yogyakarta, dan
Ø Bangka Belitung.
Di tahun
yang sama, terdapat tiga propinsi yang telah berhasil meraih IIUN tertinggi
untuk jenjang SMA / sederajat, yaitu:
Ø D.I. Yogyakarta,
Ø Bangka Belitung, dan
Ø Kalimantan Utara.
Oleh
karena itu, sekarang calon siswa SMP/sederajat dan calon siswa SMA/sederajat
sudah memiliki cara memilih yang lebih baik lagi, yaitu melihat rerata nilai UN
dan nilai IIUN dari sekolah-sekolah yang menjadi pilihan-pilihannya.
Pengelompokan
sekolah-sekolah pun telah ditetapkan oleh Kemendikbud ke dalam 4 kelompok sejak
adanya penilaian IIUN ini, yaitu:
1. Kelompok 1: IIUN tinggi, UN tinggi
2. Kelompok 2: IIUN tinggi, UN rendah
3. Kelompok 3: IIUN rendah, UN
rendah, dan
4. Kelompok 4: IIUN rendah, UN
tinggi.
Sekarang,
nilai-nilai IIUN dan UN sudah bisa dilihat di website Kemendikbud. Dan sudah
banyak website yang menyajikan data-data nilai UN pada tahun-tahun yang lalu.
Sudah
menjadi rahasia umum, seringkali adanya praktek kotor dalam mempersiapkan anak
didik agar sukses dan meraih nilai yang tinggi dalam UN. Dan ada juga dari anak
didiknya sendiri yang mencari cara agar bisa mendapatkan nilai UN yang tinggi.
Dengan
demikian, anak-anak yang bersikap jujur menjadi kesulitan untuk berkompetisi
secara sehat untuk mendapatkan nilai UN yang tinggi, yang tentu saja perlu
didapatkannya sebagai modal memasuki SMP/sederajat atau SMA/sederajat yang favorit
atau bermutu.
Maka,
semakin tinggi nilai IIUN suatu sekolah, maka kompetisi yang jujur antar anak
didik akan semakin terwujud. Terlepas dari status ekonomi dan social sang anak
didik maupun orang tua / wali didik.
Dengan
demikian, para calon siswa sudah tidak perlu lagi kawatir memilih sekolah
apapun, tidak perlu lagi terlalu mengejar sekolah-sekolah yang selama ini
favorit, dan tidak perlu lagi terlalu berpikiran untuk harus selalu mengikuti
bimbingan belajar. Karena yang terpenting adalah proses kejujuran dan
profesionalisme pendidikan untuk membimbing, mendidik, dan mengajar siswa agar
lulus dengan nilai UN yang baik di dalam sekolah. Maka, nilai IIUN sebaiknya
menjadi referensi para calon siswa dan para orang tua / wali didik dalam
mempelajari calon-calon sekolah yang dituju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar