Mengambil contoh dari UN 2016 untuk tahun akademik 2015 / 2016, penilaian terhadap sekolah bukan lagi berdasarkan nilai UN. Penilaian sudah merupakan gabungan dari IIUN dan UN, dimana penggabungan tersebut menghasilkan 4 pengelompokan sekolah. Sekolah terbaik adalah sekolah yang memiliki nilai IIUN tinggi dan nilai UN tinggi.
Sekolah
yang memiliki nilai IIUN tinggi dinyatakan sebagai sekolah yang jujur dalam
melaksanakan UN. Semakin tinggi nilai IIUN, kualitas kejujuran sekolah tersebut
semakin tinggi.
Dan yang
dinyatakan jujur 100% bila sekolah tersebut telah menggunakan system UNBK
(Ujian Nasional Berbasis Komputer). Ini artinya, sekolah harus bermodal untuk
memiliki computer yang layak pakai dan jumlah cukup, perlengkapan jaringan
internet, listrik yang stabil dan daya yang cukup, dan ruangan yang layak untuk
penyimpanan computer supaya awet.
Persyaratan
suatu sekolah untuk dapat menyelenggarakan UNBK adalah:
1. Tersedia petugas lab computer
2. Tersedia sarana computer dengan
spesifikasi:
A. Server (utama dan cadangan)
i.
PC
/ tower / desktop (bukan laptop)
ii.
Prosesor
Xeon atau i5
iii.
RAM
8 GB, DDR 3
iv. Harddisk 250 GB
v.
Operating
system (64 bit): Windows server / Windows 8 / Windows 7 / Linux Ubuntu 14.04
vi. LAN card, 2 unit
vii. UPS, tahan 15 menit
viii. Jumlah server mengikuti rasio 1 :
40 (1 server maksimal untuk 40 klien)
ix. Cadangan 1 server
B. Klien (utama dan cadangan)
i.
PC atau laptop
ii.
Monitor
minimal 12 inches
iii.
Prosesor
minimal 2 core
iv. RAM minimal 512 MB
v.
Operating
system: Windows XP / Windows 7 / Windows 8 / Linux
vi. Web browser: Chrome / Mozilla
Firefox
vii. Harddisk minimal 10 GB free space
viii. LAN card
ix. Jumlah klien mengikuti rasio 1 : 3
(1 klien untuk 3 peserta)
x.
Cadangan
minimal 10%
xi. Headset / earphone (untuk ujian
listening SMA / MA dan SMK)
C. Jaringan internet dengan bandwidth
minimal 1 Mbps
D. Jaringan area local (Local Area
Network – LAN)
Sebenarnya
pemerintah senantiasa berusaha meningkatkan kualitas sekolah-sekolah di
Indonesia dengan melihat tingkat kemampuan setiap sekolah melalui UN.
Berdasarkan nilai rerata UN suatu sekolah, pemerintah akan mengambil tindakan
untuk meningkatkan kualitas sekolah tersebut.
Pemerintah
pun menggunakan UN untuk sebagai alat seleksi penerimaan siswa di jenjang
berikutnya.
Sedangkan
bagi orang tua dan calon siswa, nilai UN dijadikan acuan untuk melihat dan
mendapatkan sekolah yang dianggap terbaik, karena memiliki nilai UN yang
tinggi.
Tetapi
sayangnya selama ini pelaksanaan UN sangat dipenuhi tindakan-tindakan tidak
jujur demi mendapatkan nilai UN yang tinggi. Itulah mengapa Kemendikbud saat di
bawah kepemimpinan Anies Baswedan menjalankan suatu ide berupa IIUN.
Penggunaan
IIUN sangat baik untuk membasmi pola tidak jujur yang terjadi, tetapi sungguh
menuntut modal yang tidak sedikit bila harus menerapkan UNBK. Apalagi bagi
sekolah-sekolah yang berada di pelosok dan yang belum memiliki saluran listrik
yang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar