Kurikulum ini berasal dari Inggris, dikembangkan oleh University of Cambridge untuk mengakomodir siswa internasional. Kurikulum Cambridge dibagi menjadi 4 level, yaitu:
1. Cambridge International Primary Program (CIPP): Level primary atau setara dengan level SD selama 6 tahun. Umur 5
– 11 tahun.
Mempelajari
bidang akademis bahasa Inggris, matematika, dan sains melalui tahapan-tahapan
yang disusun berdasarkan kemampuan alami anak saat itu.
2. Lower Secondary Program atau Cambridge
Secondary 1 (setara dengan kelas VII dan VIII) selama 2 tahun. Umur 11 – 14
tahun.
Meneruskan bidang
pembelajaran dari pelajaran dasar (bahasa Inggris, matematika, dan sains), dan
ditambah dengan persiapan anak untuk menempuh IGCSE atau O Level.
3. Middle Secondary atau Cambridge Secondary
2: IGCSE atau Cambridge ‘O’ Level (setara dengan kelas IX dan X) selama 2
tahun. Umur 14 – 16 tahun.
Tahap ini
terkenal dengan kurikulum International General Certificate of Secondary
Education (IGCSE) atau O level. Siswa yang hendak melanjutkan pendidikan ke
tingkat lebih tinggi harus melalui ujian IGCSE atau O level. Kualifikasi O
level terutama dirancang untuk peserta didik yang bahasa utamanya adalah bahasa
Inggris. Siswa dapat memilih mata pelajaran yang diminati dalam persiapan menuju
A level serta membekali kemampuan untuk bekerja nantinya.
4. Upper Secondary atau Cambridge Advanced: Cambridge
International “AS” Level dan “A” Level, atau Cambridge Pre-University yang
setara dengan kelas XI dan XII. Level ini diperuntukkan bagi peserta didik
berusia 16 hingga 19 tahun.
Cambridge
International Advanced Subsidiary Level (“AS” Level) merupakan program studi
yang biasanya berlangsung selama 1 tahun.
Sedangkan
Cambridge International Advanced Level (“A” Level) biasanya berlangsung 2
tahun.
Kualifikasi
Internasional A level, diperlukan untuk melanjutkan pendidikan ke universitas
di seluruh dunia. Kelulusan ujian A level sekaligus merupakan bukti kemampuan
akademik untuk melanjutkan studi ke universitas yang menerima sistem Cambridge.
Sedikitnya diperlukan waktu sekitar dua tahun untuk mempersiapkan siswa agar
dapat menuntaskan jenjang A level. Pada tahap ini siswa bebas memilih mata
pelajaran yang diminati sesuai kemampuan mereka.
Karakter kurikulum Cambridge adalah
kontekstual dan mendalam, tidak banyak teori apalagi hitung-hitungan kecuali
pada level pre-university yaitu ‘AS’ dan ‘A’ Level.
Secara kedalaman konten materi,
Cambridge ‘O’ Level sama dengan Cambridge IGCSE. Hanya saja, Cambridge ‘O’
Level digunakan di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai first
language, sedangkan Cambridge IGCSE digunakan di negara-negara yang tidak
menggunakan bahasa Inggris sebagai first language seperti Indonesia. Jadi,
bahasa Inggris yang digunakan pada IGCSE lebih mudah dibandingkan dengan ‘O’
Level.
Cambridge ‘IGSE’ level atau ‘O’
level diklaim sebagai salah satu kurikulum tertua di dunia. Juga diklaim
sebagai provider ijasah terbesar di dunia dengan 9000 sekolah di 160 negara di
dunia.
Kurikulum internasional yang
ditawarkan Cambridge tetap memperhatikan aspek kelokalan Negara tempat sekolah
berdiri, misalnya di Indonesia.
Salah satu keunggulan dari
kurikulum ini yakni melatih siswa berpikir kritis, analisis, hingga termasuk
kemampuan presentasi dan menyelesaikan masalah. Sehingga, diharapkan para siswa
menjadi lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum.
Siswa sangat didorong
untuk menyatakan pendapat dan beradu argumentasi dalam diskusi-diskusi tentang
masalah-masalah social.
Materi-materinya telah
dipilih dengan cermat sehingga menarik dan bisa menambah pengetahuan siswa.
Misalnya saat belajar mendengarkan (listening), siswa diajak mendengarkan
presentasi mengenai kehidupan binatang tertentu atau tentang fenomena tsunami
(misalnya), atau tentang kerusakan mangrove.
Ketika belajar membaca,
siswa diajak menikmati keindahan alam di suatu Negara dengan keunikannya.
Dalam bidang matematika
dan ilmu pengetahuan alam, siswa disediakan rumus-rumus dasar dan boleh
menggunakan kalkulator, supaya siswa lebih focus untuk belajar pemecahan masalah,
daya nalar, logika, dan analisa.
Kurikulum Cambridge
membantu siswa dalam pengembangan intelektual, kepribadian, emosi, dan
kemampuan bersosialisasi.
Karena berasal dari negara
barat, kurikulum ini memiliki kecenderungan materialistis dan menjauhkan anak
dari norma ketimuran. Walau demikian, kurikulum ini mengajarkan juga pelajaran
bahasa Arab dan pendidikan Al-Quran.
Kurikulum ini juga
merupakan salah satu pilihan bagi home schooling, dimana ujiannya bisa
dilakukan di Cambridge centers di tempat terdekat. Di Jakarta sudah terdapat
beberapa Cambridge centers, disana anak-anak home schooling bisa menumpang
ujian untuk mendapatkan sertifikat.
Kurikulum ini tidak cocok bagi siswa
yang berorientasi untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.
terimakasih infonya. sangat membantu
BalasHapusKalau ujian igcse bln juni, kapan kira2 nilainya keluar ?
BalasHapusKalau ikut ujian igcse bl juni, kapan kira2 nilainya keluar ?
BalasHapusKalau hasil tes igcse bhs inggris mendpt D, apakah ada tes lg unt memperbaiki nilai tsb ?
BalasHapus