Cari Info Tentang Ini:

Rabu, 08 Maret 2017

Kurikulum Cambridge


Kurikulum ini berasal dari Inggris, dikembangkan oleh University of Cambridge untuk mengakomodir siswa internasional. Kurikulum Cambridge dibagi menjadi 4 level, yaitu:
1.     Cambridge International Primary Program (CIPP): Level primary atau setara dengan level SD selama 6 tahun. Umur 5 – 11 tahun.
Mempelajari bidang akademis bahasa Inggris, matematika, dan sains melalui tahapan-tahapan yang disusun berdasarkan kemampuan alami anak saat itu.
2.    Lower Secondary Program atau Cambridge Secondary 1 (setara dengan kelas VII dan VIII) selama 2 tahun. Umur 11 – 14 tahun.
Meneruskan bidang pembelajaran dari pelajaran dasar (bahasa Inggris, matematika, dan sains), dan ditambah dengan persiapan anak untuk menempuh IGCSE atau O Level.
3.    Middle Secondary atau Cambridge Secondary 2: IGCSE atau Cambridge ‘O’ Level (setara dengan kelas IX dan X) selama 2 tahun. Umur 14 – 16 tahun.
Tahap ini terkenal dengan kurikulum International General Certificate of Secondary Education (IGCSE) atau O level. Siswa yang hendak melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi harus melalui ujian IGCSE atau O level. Kualifikasi O level terutama dirancang untuk peserta didik yang bahasa utamanya adalah bahasa Inggris. Siswa dapat memilih mata pelajaran yang diminati dalam persiapan menuju A level serta membekali kemampuan untuk bekerja nantinya.
4.    Upper Secondary  atau Cambridge Advanced: Cambridge International “AS” Level dan “A” Level, atau Cambridge Pre-University yang setara dengan kelas XI dan XII. Level ini diperuntukkan bagi peserta didik berusia 16 hingga 19 tahun.
Cambridge International Advanced Subsidiary Level (“AS” Level) merupakan program studi yang biasanya berlangsung selama 1 tahun.
Sedangkan Cambridge International Advanced Level (“A” Level) biasanya berlangsung 2 tahun.
Kualifikasi Internasional A level, diperlukan untuk melanjutkan pendidikan ke universitas di seluruh dunia. Kelulusan ujian A level sekaligus merupakan bukti kemampuan akademik untuk melanjutkan studi ke universitas yang menerima sistem Cambridge. Sedikitnya diperlukan waktu sekitar dua tahun untuk mempersiapkan siswa agar dapat menuntaskan jenjang A level. Pada tahap ini siswa bebas memilih mata pelajaran yang diminati sesuai kemampuan mereka.

Karakter kurikulum Cambridge adalah kontekstual dan mendalam, tidak banyak teori apalagi hitung-hitungan kecuali pada level pre-university yaitu ‘AS’ dan ‘A’ Level.

Secara kedalaman konten materi, Cambridge ‘O’ Level sama dengan Cambridge IGCSE. Hanya saja, Cambridge ‘O’ Level digunakan di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai first language, sedangkan Cambridge IGCSE digunakan di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai first language seperti Indonesia. Jadi, bahasa Inggris yang digunakan pada IGCSE lebih mudah dibandingkan dengan ‘O’ Level.

Cambridge ‘IGSE’ level atau ‘O’ level diklaim sebagai salah satu kurikulum tertua di dunia. Juga diklaim sebagai provider ijasah terbesar di dunia dengan 9000 sekolah di 160 negara di dunia.

Kurikulum internasional yang ditawarkan Cambridge tetap memperhatikan aspek kelokalan Negara tempat sekolah berdiri, misalnya di Indonesia.

Salah satu keunggulan dari kurikulum ini yakni melatih siswa berpikir kritis, analisis, hingga termasuk kemampuan presentasi dan menyelesaikan masalah. Sehingga, diharapkan para siswa menjadi lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum.
Siswa sangat didorong untuk menyatakan pendapat dan beradu argumentasi dalam diskusi-diskusi tentang masalah-masalah social.

Materi-materinya telah dipilih dengan cermat sehingga menarik dan bisa menambah pengetahuan siswa. Misalnya saat belajar mendengarkan (listening), siswa diajak mendengarkan presentasi mengenai kehidupan binatang tertentu atau tentang fenomena tsunami (misalnya), atau tentang kerusakan mangrove.
Ketika belajar membaca, siswa diajak menikmati keindahan alam di suatu Negara dengan keunikannya.

Dalam bidang matematika dan ilmu pengetahuan alam, siswa disediakan rumus-rumus dasar dan boleh menggunakan kalkulator, supaya siswa lebih focus untuk belajar pemecahan masalah, daya nalar, logika, dan analisa.

Kurikulum Cambridge membantu siswa dalam pengembangan intelektual, kepribadian, emosi, dan kemampuan bersosialisasi.

Karena berasal dari negara barat, kurikulum ini memiliki kecenderungan materialistis dan menjauhkan anak dari norma ketimuran. Walau demikian, kurikulum ini mengajarkan juga pelajaran bahasa Arab dan pendidikan Al-Quran.

Kurikulum ini juga merupakan salah satu pilihan bagi home schooling, dimana ujiannya bisa dilakukan di Cambridge centers di tempat terdekat. Di Jakarta sudah terdapat beberapa Cambridge centers, disana anak-anak home schooling bisa menumpang ujian untuk mendapatkan sertifikat.


Kurikulum ini tidak cocok bagi siswa yang berorientasi untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.

4 komentar:

  1. terimakasih infonya. sangat membantu

    BalasHapus
  2. Kalau ujian igcse bln juni, kapan kira2 nilainya keluar ?

    BalasHapus
  3. Kalau ikut ujian igcse bl juni, kapan kira2 nilainya keluar ?

    BalasHapus
  4. Kalau hasil tes igcse bhs inggris mendpt D, apakah ada tes lg unt memperbaiki nilai tsb ?

    BalasHapus