Cari Info Tentang Ini:

Kamis, 16 Maret 2017

Dulu juga tahun 90 an sudah ada Skip Challenge



Skip challenge atau pass out challenge yaitu permainan dengan cara menekan dada sekeras-kerasnya selama beberapa waktu dan menyebabkan anak tersebut kejang lalu pingsan. Setelah beberapa saat, si anak akan siuman.

Dulu ketika tahun 90 an, anak-anak SMP dan SMA pun sudah ada yang melakukan permainan ini. Tetapi tidak banyak, mungkin karena terlihat mengerikan dan tidak ada sosialisasi yang mudah cepat seperti sekarang melalui media social.

Bahaya yang muncul, atau resiko yang muncul, saat bermain skip challenge adalah: Mereka pingsan karena asupan oksigen ke otak terhenti beberapa saat. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan sel-sel otak.

Menyadarkan anak jaman sekarang, sebenarnya sama saja dengan anak jaman dulu. Orang yang lebih dewasa harus menjadi teman bicara yang bisa memberikan wawasan setiap saat tentang kehidupan, salah satunya tentang keselamatan atau dalam bahasa inggrisnya SAFETY.

Penerapan safety dalam industry pastilah tidak hanya dalam bentuk peraturan, punishment, dan reward. Tetapi juga dengan sosialisasi, membudayakan, familiarisasi, dan perbincangan (makanya selalu ada kegiatan safety talk atau toolbox meeting).


Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari perlunya perbincangan tentang safety, sehingga kesadaran anak-anak meningkat dan safety akan menjadi budayanya.

Jumat, 10 Maret 2017

Umur Rata-rata Anak Mengenal Pornografi: 11 Tahun




Pornografi menjadi salah satu “benda” menakutkan bagi orang tua, padahal “benda” ini berada di sekitar kita. Sangat dekat, yaitu di meja belajar dan di handphone.
Dengan system IT Indonesia yang masih lemah pengawasan, siapapun masih dengan mudah mengakses berbagai website, games, dan aplikasi yang bersifat pornografi.

Penampilan pornografi pun semakin beragam, mulai dari yang bersifat sembunyi-sembunyi atau samar-samar (seperti film kartun manga), gambar-gambar lucu dan kreatif yang ternyata memperlihatkan pornografi, hingga yang paling vulgar bahkan paling ekstrem.

Berdasarkan penelitian di Inggris (oleh uSwitch.com), anak-anak sudah mulai melihat adegan seksual sejak umur 2 tahun.
Berdasarkan informasi dari iParent.tv, disebutkan bahwa umur rata-rata anak-anak sudah melihat pornografi secara online adalah umur 11 tahun.

Akibat buruk pornografi bagi anak-anak:
1.     Bisa menjadi kecanduan.
2.    Melihat lawan jenis hanya sebagai obyek dan memandang lawan jenis dengan pandangan tidak sehat.
3.    Keinginan untuk melakukan hubungan seks lebih awal dari waktunya.
4.    Memberi pengaruh muncul hubungan di luar nikah.
5.    Menimbulkan seks bebas.
6.   Lebih jauh memperluas wabah penyakit-penyakit kelamin dan penyakit AIDS.

Bagaimana anak-anak bisa melihat hal-hal pornografi? Berikut contoh-contohnya:
1.     Video-video music yang menampilkan keseronokan penyanyi atau pemeran video music tersebut.
2.    Berita-berita tentang pemerkosaan, pelecehan seksual, yang disampaikan secara detil dan tanpa sensor yang ketat. Berita-berita ini meresahkan karena dipublikasikan oleh media berita nasional yang terkenal, bahkan seringkali dipajang di laman utama media tersebut, sehingga dengan cepat ditemukan oleh netizen.
3.    Foto-foto wanita dalam pakaian seksi, dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang memberi gambaran keseksian atau kecantikan tubuh. Dan saat ini seringkali foto-foto tersebut dibungkus dengan berita-berita olahraga, dimana anak-anak menyukainya. Misalnya tentang pacar-pacar pesepakbola terkenal dunia.
4.    Artikel-artikel investigasi tentang pornografi (dunia malam, perempuan pekerja seks, kehidupan seks bebas, dan sejenisnya) yang diceritakan begitu detail dan terlalu informative. Memberi gambaran yang lebih lengkap bagi anak-anak tentang kehidupan seks di sekitarnya (rumah atau sekolah).
5.    Cerita-cerita dewasa yang banyak sekali dan sangat mudah ditemukan di website-website dan blog-blog Indonesia.
6.   Film-film kartun yang ternyata mengandung unsur pornografi.
7.    Games-games yang mengandung unsur pornografi.
8.   Dan tentunya, website-website dan blog-blog yang mengkhususkan diri kepada pornografi.

Bisa dilihat, bahwa pengaruh-pengaruh pornografi bisa begitu halusnya memasuki alam pikiran anak-anak kita. Sehingga mereka, bila tanpa tuntunan dan penjelasan yang baik, menjadi manusia-manusia yang tumbuh dengan alam pikiran yang salah dan kotor.

Untuk itulah, begitu penting hal-hal berikut menjadi dasar pemikiran para orang tua:
1.     Mengetahui sedikit bagaimana mengoperasikan benda-benda teknologi seperti tablet, smartphone, dan computer. Tahu bagaimana caranya mengecek history, tahu bagaimana caranya men-setting website youtube agar aman bagi anak-anak (walaupun tidak sepenuhnya aman), tahu jenis-jenis games yang tidak cocok untuk anak-anak, dan lain sebagainya.
2.    Membatasi akses anak-anak terhadap gadget, tapi bukan berarti melarang atau mentabukannya. Perlu bagi orang tua untuk mempunyai komunikasi yang aktif dengan anak-anak untuk membicarakan penggunaan teknologi secara tepat dan bertanggung jawab.
3.    Menjadi contoh dan teladan, bagaimana menjalani hidup sehari-hari dengan teknologi sebagai salah satu alat. Bukan yang menjadi “pendamping” kita dalam banyak kesempatan.
4.    Mengajarkan anak-anak untuk mengutamakan melakukan berbagai kegiatan bukan dengan media teknologi. Ini bukan bermaksud memaksa anak untuk “gaptek” atau kembali ke tahun 1990-an atau bahkan mentabukan teknologi. Tetapi kita harus sadari bahwa banyak hal yang saat ini dengan begitu mudahnya dilakukan melalui media teknologi.
Misalnya dalam mengingat tentang tugas atau PR sekolah untuk besok. Daripada menelpon temannya, anak-anak lebih suka menanyakan melalui pesan singkat SMS, BBM, atau WA. Padahal komunikasi telepon mengajarkan kita mengatur nada suara, bagaimana mengucapkan kata pembuka dan kata penutup, mengenali keadaan lawan bicara kita dari nada suaranya, mengajarkan kita bagaimana bersikap menghadapi keadaan lawan bicara kita, dan lain sebagainya.
Atau, daripada focus pada guru di sekolah dan diskusi dengan teman-teman saat istirahat sekolah atau saat pulang sekolah, anak-anak lebih memilih menunggu waktu tiba di rumah untuk mengambil smartphone lalu berkomunikasi dengan temannya untuk menanyakan tugas, PR, atau penjelasan guru yang belum dimengerti.

5.    Sejak dini melakukan pembimbingan kepada anak-anak, serta mulai terbuka untuk membahas tentang seks.

Purwakarta Melarang Anak-Anak Mengendarai Kendaraan Bermotor



Pemerintah Kabupaten Purwakarta melarang dengan tegas anak-anak untuk mengendarai kendaraan bermotor.

Dalam hal ini, Bupati Dedi Mulyadi telah mengeluarkan Surat Edaran No. 024/1737/Disdikpora tentang Pelarangan dan Sanksi Mengendarai Kendaraan Bermotor.

Bila ditemukan ada siswa yang masih mengendarai kendaraan bermotor, maka siswa akan dikenai sanksi tidak naik kelas, subsidi pendidikannya dicabut, dan subsidi kesehatannya pun dicabut. Bahkan yang terberat, sang siswa bisa dikeluarkan dari sekolah.

Tentu saja tindakan tegas ini tidak hanya berdampak pada sang siswa, tetapi juga kepada orang tua siswa dan sekolah. Orang tua siswa akan mendapatkan teguran dan sekolah pun mendapat sanksi.

Seorang siswa telah merasakan efek dari surat edaran tersebut. Siswa SMA / sederajat berinisial An (16) telah dikeluarkan dari sekolah karena telah berkali-kali mengendarai mobil ke sekolah walaupun sudah berkali-kali ditegur oleh pihak sekolah.


Sebagai catatan, larangan siswa mengendarai kendaraan bermotor diberlakukan selama 24 jam sehari. Ini dilandasi pada Undang-Undang yang memang melarang warga Negara berusia di bawah 17 tahun untuk memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi).

Prestasi Siswa SMP Tingkat Internasional 2016



Tim karate Indonesia yang terdiri dari 6 siswa SMP berhasil meraih 6 medali emas, 3 medali perak, dan 3 medali perunggu dalam kejuaraan karate internasional “The 7th Basel Open Master”, di Basel, Swiss, tanggal 10 – 11 September 2016.
Dengan perolehan tersebut, tim karate Indonesia menempati juara umum kedua di bawah Iran.
Kejuaraan ini diselenggarakan secara rutin oleh World Karate Federation (WKF).
Enam pelajar Indonesia tersebut merupakan para juara 1 di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) cabang olahraga karate tingkat nasional pada bulan Agustus 2016 di Jakarta.

Tim Olimpiade Matematika Indonesia tingkat SMP berhasil meraih 1 medali emas, 3 medali perak, dan 4 medali perunggu dalam ajang kompetisi matematika internasional “Thailand International Mathematics Competition (TIMC) 2016” yang diselenggarakan di Chiang Mai, Thailand, pada tanggal 14 – 20 Agustus 2016.
Tak hanya itu, tim ini juga meraih penghargaan 1st Runner Up Team Contest dengan medali perak, dan penghargaan 2nd Runner Up Group Contest dengan medali perunggu.
Tim Indonesia ini terdiri dari 2 tim dengan masing-masing tim berisi team leader, deputy leader, dan 4 siswa.
Total 8 siswa tim Indonesia berasal dari hasil seleksi atas 15 siswa peraih medali emas dan medali perak pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2016 di Palembang, Sumatera Selatan.

Dalam lomba sejenis, yaitu dalam bidang Matematika, pelajar SMP dari Indonesia pun meraih prestasi bagus selama International Mathematics Contest Singapore (IMCS) 2016 di Singapura. Pelajar SMP dari Indonesia meraih 5 medali emas, 7 medali perak, dan 9 medali perunggu.
Sedangkan peraih Merit Prize ada 13 pelajar.

Tim pelajar setingkat SMP dari Indonesia berhasil meraih prestasi dalam International Junior Science Olympiad (IJSO) ke-13 yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 2 – 10 Desember 2016.
Mereka berhasil menduduki peringkat kedua secara umum, di bawah Negara Taiwan. Tim ini berhasil meraih 3 medali emas dan 7 medali perak.
Anggota tim berasal dari para juara dari OSN 2016 di Palembang yang masih harus diseleksi lagi.

Prestasi membanggakan juga ditorehkan pelajar SMP Indonesia dalam Malaysia International Chess Festival di Kuala Lumpur, selama penyelenggaraan pada tanggal 8 – 19 September 2016. Tim pelajar SMP meraih 2 medali emas, 2 medali perak, dan 2 medali perunggu. Peserta yang dikirim dalam Festival ini lagi-lagi berasal dari juara-juara dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat nasional tahun 2016 di Jakarta.

Ajang Olimpiade Fisika International (International Physics Olimpiad) atau IPhO ke-47 tahun 2016 di Zurich, Swiss, tanggal 10 – 17 Juli 2016 menjadi pembuktian bagi keunggulan siswa Indonesia. Tim Fisika Indonesia berhasil meraih 1 medali emas dan 4 medali perak. Para anggota tim merupakan para juara dalam OSN 2016.


Asia Pacific Conference of Young Scientist (APCYS).
APCYS ke-5 di Amity University Gurgaon, India, tanggal 13 – 17 Juli 2016. Pelajar SMP Indonesia berhasil meraih 2 medali perak dan 2 medali perunggu:
1.     Physics: 1 medali perak.
2.    Engineering: 1 medali perak dan 1 medali perunggu.

3.    Computer science: 1 medali perunggu.